Ringkasan dongeng beserta unsur intrinsik, nilai yang
terkandung dan hal menariknya.
Ringkasan dan Analisis Dongeng Cerita Rakyat 'Semangka Emas'
Suatu hari Dermawan menolong seekor
burung yang sayapnya patah. Dermawan merawat burung pipit tersebut hingga
burung itu dapat terbang kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut
kembali dan memberi sebutir biji kepada Dermawan walaupun biji tersebut hanya
kecil Dermawan tetap menanamnya. Pada waktu panen tiba Dermawan memetik buah
semangka yang sudah tumuh besar tersebut kemudian ia membelahnya. Saat ia
membelah semangka besar tersebut tak disangka semangka tersebut berisi pasir
kuning yang tak lain adalah emas murni. Dermawan pun mengucapkan terima kasih
kepada burung pipit itu. Kini Dermawan hidup dengan berkecukupan ia memiliki rumah
yang besar dan hartanya melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang
yang membutuhkan. Harta Dermawan kini tidak akan habis karena uangnya amat
banyak dan hasil kebunnya melimpah.
Semangka Emas
Pada zaman dahulu kala di Sambas
Kalimantan Barat tinggalah seorang saudagar. Ia mempunyai dua orang putra yang
bernama Muzakir dan Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikr sebaliknya Dermawan
adalah orang yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin.
Dermawan tidak rakus dengan harta dan uang. Sebelum meninggal saudagar tersebut
membagi hartanya secara rata. Uang bagian Muzakir disimpan di peti bila ada
orang-orang orang miskin datang ia tidak mau memberi sedekah tetapi justru
menghina orang miskin tersebut. Berbeda dengan Dermawan yang selalu menyambut
orang-orang miskin tersebut dengan senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta
Dermawan habis untuk menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hampir setiap
hari datang ke rumah Dermawan.

Mendengar bahwa Dermawan kini kaya
raya, Muzakir meniru tindakan Dermawan. Muzakir menolong burung yang sengaja ia
patahkan sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut hingga burung
tersebut dapat kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada Muzakir.
Ketika sudah dipanen Muzakir membelah semangka yang jauh lebih besar dibanding
semangka milik Dermawan. Bukan emas yang ia dapatkan namun semburan lumpur
hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.

1.
Tema : sosial
2.
Alur : maju
3.
Tokoh dan Penokohan :
v Darmawan :
peduli, dermawan, suka menolong, suka berterima kasih, tidak sombong, tidak
rakus,
v Muzakir :
kikir, sombong, suka mengejek, tidak suka menolong, tidak peduli, rakus harta.
v Saudagar :
adil,
v Burung
Pipit : suka menolong.
4.
Latar :
v Tempat : Sambas, Kalimantan Barat,
v Waktu : siang hari,
v Suasana : senang, sedih.
5.
Sudut pandang : orang ketiga serba tahu
6.
Konflik :
saat Dermawan mendapatkan butiran emas yang ada di dalam semangka yang berasal
dari biji yang diberikan oleh burung pipit kepada Dermawan, hal tersebut
membuat iri Muzakir yang kemudian meniru tindakan Dermawan.
7.
Amanat :
Bersikaplah baik kepada siapa pun
karena kelak akan mendapatkan balasan yang baik pula dan sebaliknya janganlah
bersikap buruk kepada siapapun karena balasan yang diterima juga akan berupa
balasan buruk.
8.
Gaya bahasa : komunikatif dan mudah dipahami
9.
Nilai-nilai yang terkandung :
v Nilai
sosial : saling membantu
sesama makhluk Tuhan
v Nilai
budaya :
·
membagi harta kekayaan sebelum meninggal
dunia
·
menyimpan uang di dalam peti


BalasHapusSemangka Emas
semangka emas
Pada zaman dahulu kala di Sambas Kalimantan Barat tinggalah seorang saudagar. Ia mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikr sebaliknya Dermawan adalah orang yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin. Dermawan tidak rakus dengan harta dan uang. Sebelum meninggal saudagar tersebut membagi hartanya secara rata. Uang bagian Muzakir disimpan di peti bila ada orang-orang orang miskin datang ia tidak mau memberi sedekah tetapi justru menghina orang miskin tersebut. Berbeda dengan Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin tersebut dengan senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hampir setiap hari datang ke rumah Dermawan.
Suatu hari Dermawan menolong seekor burung yang sayapnya patah. Dermawan merawat burung pipit tersebut hingga burung itu dapat terbang kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali dan memberi sebutir biji kepada Dermawan walaupun biji tersebut hanya kecil Dermawan tetap menanamnya. Pada waktu panen tiba Dermawan memetik buah semangka yang sudah tumuh besar tersebut kemudian ia membelahnya. Saat ia membelah semangka besar tersebut tak disangka semangka tersebut berisi pasir kuning yang tak lain adalah emas murni. Dermawan pun mengucapkan terima kasih kepada burung pipit itu. Kini Dermawan hidup dengan berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan hartanya melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan. Harta Dermawan kini tidak akan habis karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya melimpah.
Mendengar bahwa Dermawan kini kaya raya, Muzakir meniru tindakan Dermawan. Muzakir menolong burung yang sengaja ia patahkan sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut hingga burung tersebut dapat kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada Muzakir. Ketika sudah dipanen Muzakir membelah semangka yang jauh lebih besar dibanding semangka milik Dermawan. Bukan emas yang ia dapatkan namun semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.
woewwwwwwwwwww
BalasHapus[-(
BalasHapuskeren
BalasHapus